Turnamen sepakbola terbesar yaitu Piala Dunia akan diadakan di Qatar pada tanggal 20 November samapi 18 Desember 2022. Ini adalah Piala Dunia FIFA pertama yang pernah diadakan di Jazirah Arabia. Sebelumnya, panas telah menjadi salah satu kendala utama untuk penyelenggaraan acara olahraga di Qatar karena di negara itu suhu dapat dengan mudah mencapai lebih 50 derajat celcius. Namun suhu tinggi tidak lagi menjadi masalah untuk Piala Dunia 2022 berkat teknologi sistem pendingin udara di stadion yang akan menjadi tempat acara pertandingan.
Pencipta teknologi ini adalah seorang profesor teknik di Universitas Qatar bernama Saud Abdulaziz Abdul Ghani yang dijuluki “Dr Cool.” Beliau membuat teknologi ini selama 13 tahun dengan mengembangkan sistem pendingin bertenaga surya yang diklaim dapat menjaga para pemain dan rumput tetap sehat dan bahkan menghilangkan bau badan di stadion yang penuh sesak. Profesor Ghani menjelaskan proses pendinginan udara ini dibuat dengan cara membuat gelembung udara dingin yang terisolasi setinggi dua meter yang akan menyelimuti lapangan dan tribun penonton. Di dalam gelembung, pemain dan penonton akan dijaga pada suhu 21º Celcius oleh jet yang meledakkan udara di sisi lapangan dan di bawah kursi penonton. Sensor di sekitar stadion juga menjaga suhu tetap konstan dan bahkan mengatur aliran udara untuk kursi di tempat teduh atau di bawah sinar matahari. Udara yang naik disedot kembali ke sistem pendingin stadion, dibersihkan dengan air yang disimpan pada suhu 7º Celcius dan dipompa keluar lagi oleh jet. Seluruh tenaga untuk sistem ini berasal dari ladang tenaga surya raksasa di gurun yang ada di luar Doha, ibukota Qatar.
No comment