fbpx

Fakta Mengenai Hari Raya Galungan Dan Kuningan Yang Jatuh Pada Hari Ini


Sobat Bagus, perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan merupakan sebuah perayaan yang diperingati umat Hindu sebagai kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan atau kejahatan).
Menurut berbagai sumber, kata ‘Galungan’ berasal dari bahasa Jawa kuno yang berarti menang atau bertarung. Dalam bahasa Bali, ‘Galungan’ memiliki makna yang sama dengan ‘Dungulan. Sehingga di Jawa, wuku yang kesebelas disebut sebagai Wuku Galungan, sedangkan di Bali dikenal dengan Wuku Dungulan.

Sebagai pulau dengan mayoritas penduduk beragama Hindu, Bali memiliki suasana yang berbeda ketika Hari Raya Galungan dan Kuningan tiba. Bukan hanya karena setiap sisi jalannya dihiasi dengan penjor saja, tapi juga karena kamu akan melihat penduduk lokal berbondong-bondong ke Pura bersama-sama dengan baju yang didominasi warna putih.

Nah berikut adalah fakta-fakta mengenai Hari Raya Galungan dan Kuningan yang mungkin belum kamu ketahui.

  1. Telah Dirayakan Sejak 882 Masehi

Tidak ada yang tahu pasti kapan Hari Raya Galungan dan Kuningan pertama kali dilaksanakan, tetapi menurut lontar Purana Bali Dwipa, Galungan pertama kali dirayakan pada hari Purnama Kapat, Budda Kliwon Dungulan, tahun Saka 804 atau sekitar 882 Masehi. Sebab dalam daun lontar itu dituliskan, ”Punang aci Galungan ika ngawit, Bu, Ka, Dungulan sasih kacatur, tanggal 15, isaka 804. Bangun indria Buwana ikang Bali rajya”. Yang dalam bahasa Indonesia diartikan dengan, ”Perayaan (upacara) Hari Raya Galungan pertama adalah pada hari Rabu Kliwon, (Wuku) Dungulan sasih kapat tanggal 15, tahun 804 Saka. Keadaan Pulau Bali bagaikan Indra Loka.

2. Hari Raya Galungan Dilakukan Dua Kali dalam Setahun

Hari Raya Galungan diperingati setiap 210 hari sekali berdasarkan perhitungan kalender Bali, tepatnya pada hari Budha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon wuku Dungulan). Masyarakat Hindu mengenal Galungan sebagai Hari Kemenangan Kebaikan. Mereka meyakini bahwa pada hari itu dewa-dewa turun ke bumi. Mereka kemudian akan kembali ke kahyangan pada hari ke-10, yaitu di hari Kuningan.

3. Diramaikan dengan Berbagai Tradisi Khas yang Berbeda di Setiap Daerah

Memperingati Hari Raya Galungan dan Kuningan, setiap daerah di Bali memiliki tradisi dan cara masing-masing untuk meramaikan dan merayakannya. Tradisi yang paling umum dan mudah ditemui adalah Ngelawang Barong. Yaitu tradisi mengarak barong berkeliling di luar Pura sambil diiringi tabuhan gendang dan kenong. Ngelawang Barong biasanya dilakukan oleh anak-anak kecil. Masyarakat Bali percaya Ngelawang Barong merupakan cara untuk menyeimbangkan alam dan menjauhkan manusia dari bala dan bahaya.

4. Jadi ajang silaturahmi

Hari Raya Galungan dan Kuningan biasanya dimanfaatkan masyarakat Bali untuk bersilahturahmi ke rumah anggota keluarga untuk mempererat tali persaudaraan. Sehingga pada Hari Raya Galungan dan Kuningan, anggota keluarga yang berada di luar kota biasanya akan mudik ke kampung halaman untuk merayakannya bersama keluarga besar.

Itulah fakta mengenai Hari Raya Galungan dan Kuningan. Selamat merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan bagi Sobat Bagus yang merayakannya.

 

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh dana cepat hanya modal BPKB kendaraan anda? Langsung aja klik tombol dibawah ini!