fbpx

Fakta Seputar Sejarah All England


Sobat Bagus, berita kurang mengenakkan datang dari tim bulu tangkis kita yang akan berlaga di All England 2021. Tim Indonesia dipaksa kalah WO dari laga-laga di All England 2021. Penyebabnya adalah National Health Service (NHS) Inggris meminta agar tim Indonesia melakukan isolasi mandiri karena ada penumpang sepesawat dari Istanbul (Turki) ke Birmingham (Inggris) yang terkonfirmasi COVID-19.

Namun kamu tahu enggak sih sejarah dari All England itu sendiri? Berikut bagusanmana.com telah merangkum sejarah All England untuk kamu semua. Yuk disimak.

  1. Turnamen bulu tangkis tertua di dunia

Doc. Bola.com

All England merupakan turnamen bulutangkis tertua di dunia, yang digelar sejak tahun 1899 di Guildford, Inggris. Dilansir allenglandbadminton, turnamen tersebut berakar dari sebuah kejuaraan pertama di dunia yang digelar di Guildford, Inggris, pada 4 April 1899. Meski demikian, perhelatan All England sempat dua kali disetop, saat Perang Dunia I pada 1915-1919 dan Perang Dunia II pada 1940-1946. Hingga 1977, All England menjadi satu-satunya turnamen bulutangkis di dunia. Dengan sejarahnya yang panjang tersebut, tak heran ajang All England dianggap sebagai turnamen prestisius dan spesial.

2. Pernah digelar di tujuh stadion berbeda

Doc. Jakpusnews.pikiran-rakyat.com

Sejak 1899, ada tujuh stadion yang pernah menggelar turnamen ini. Namun sejak 1994, All England digelar di Arena Birmingham atau yang biasa dikenal juga dengan nama Barclaycard Arena dan National Indoor Arena. Venue-venue yang pernah digunakan untuk menggelar turnamen ini adalah HQ of the London Scottish Rifles di Buckingham Gate (1899 – 1901), Crystal Palace Central Transept (1902), London Rifles Brigade’s City Headquarters di Bunhill Row (1903 – 1909), Horticultural Hall in Vincent Square di belakang the Army and Navy Stores (1910 – 1939), Harringay Arena, North London Stadium (1947 – 1949), Empress Hall, Earls Court (1950 – 1956) dan Wembley Arena (1957 – 1993).

3. Sempat berganti konsep

Di edisi pertama (1899), All England hanya memperlombakan tiga kategori: yaitu ganda putra, ganda putri dan ganda campuran. Setelah itu, All England baru memasukkan tunggal putra dan tunggal putri.

4. Indonesia masuk dalam daftar pemain tersukses sepanjang All England

Doc. Kompas.com

Legenda bulu tangkis Indonesia, Rudy Hartono masuk dalam daftar sembilan pemain tersukses sepanjang sejarah All England dengan raihan 8 gelar juara. Bahkan tujuh gelar juara tunggal putra diraih Rudy berturut-turut dari tahun 1968 – 1974, kemudian gelar All England kembali diraihnya pada tahun 1976. Sepanjang keikutsertaannya dalam kejuaraan All England, Indonesia menduduki peringkat ke urutan 4 dari seluruh peraih gelar All England, setelah China (82 gelar), Denmark (88 gelar) dan Inggris (189,5 gelar).

Nah itulah sejarah mengenai sejarah All England. Meskipun belum berkesempatan untuk memeriahkan All England 2021, kita berharap tim Indonesia tetap semangat dan berprestasi di ajang-ajang lainnya.

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh dana cepat hanya modal BPKB kendaraan anda? Langsung aja klik tombol dibawah ini!