Transformasi sistem produksi konvensional menjadi digital tentu membutuhkan komponen dan peralatan otomatisasi yang sesuai dengan kebutuhan pabrik. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, PT Omron Manufacturing of Indonesia (OMI) selaku produsen komponen elektronik dan peralatan otomatisasi Industri dalam negeri kembali berekspansi dan melakukan pendalaman struktur industrinya.
“Kementerian Perindustrian terus mendorong dan memfasilitasi percepatan industri dalam negeri dalam melakukan transformasi digital sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0. Implementasi teknologi industri 4.0 menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing, khususnya untuk industri elektronika yang merupakan user sekaligus provider teknologi tersebut.” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (26/1).
Sebagai informasi, OMI adalah produsen peralatan industri yang umumnya dipasarkan untuk industri lainnya. Produk seperti relay, switch, sensor, dan timer, dapat diaplikasikan dalam produk jadi ataupun untuk mendukung sistem produksi dalam pabrik.
OMI yang merupakan pabrik Omron terbesar di Kawasan Asia Pasifik juga konsisten melakukan ekspor ke berbagai negara atau kawasan seperti ASEAN, China, Jepang, Eropa dan Amerika Serikat. Pada tahun 2020, nilai ekspor perusahaan mencapai USD90 juta, relatif signfikan di tengah masa pandemi.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier menyampaikan pentingnya peralatan otomatisasi dalam mempercepat implementasi Making Indonesia 4.0.
“Teknologi manufaktur seperti big data, artificial intelligence (AI), robotics, internet of things (IoT) dan lain sebagainya hanya bisa diimplementasikan jika lini produksi pabrik didukung dengan peralatan-peralatan otomatisasi. Ke depannya, peralatan ini akan menjadi sebuah kebutuhan bagi industri agar tetap dapat bersaing di pasar,” paparnya.
OMI secara konsisten menambah investasinya di Indonesia dan berupaya untuk memproduksi peralatan-peralatan yang lebih kompleks di dalam negeri seiring dengan bertumbuhnya permintaan di pasar lokal. Presiden Direktur OMI, Irawan Santoso menyatakan, pihaknya bertekad terus memperkuat bisnis OMI di Indonesia.
“Setiap tahun OMI selalu meningkatkan investasi di Indonesia untuk membeli mesin dan peralatan yang akan digunakan untuk menunjang produksi produk eksisting ataupun produk potensial ke depannya. Pada tahun 2020, kami mengeluarkan USD 2,9 juta dan pada tahun 2021 kami menargetkan budget sebesar USD7,6 juta,” ungkap Irawan.
Ke depannya, perusahaan berencana untuk mulai memproduksi PLC (Programmable Logic Controller) di dalam negeri untuk mendukung program Making Indonesia 4.0.
Menurut Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin, Ali Murtopo Simbolon, adanya PLC akan memungkinkan sistem produksi industri dalam negeri untuk meningkatkan kompleksitasnya.
“Kami mengapresiasi OMI yang terus berupaya menambah lini produksinya di dalam negeri, terutama produk PLC yang sangat berpengaruh dalam meningkatkan kompleksitas sistem produksi. Dengan adanya produk tersebut, standar sistem produksi dalam negeri dapat naik kelas untuk bersaing di level internasional” tutur Ali.
Sumber: Siaran Pers Kemenperin
No comment